Mencintai seseorang dan selalu berharap ada di sisinya merupakan keinginan setiap pasangan yang saling mencinta. Kehangatan dan keintiman terkadang menjadi alasan tersendiri untuk tetap bertahan dalam sebuah hubungan percintaan. Namun, terkadang perpisahan karena jarak dan waktu menjadi sangat menakutkan, apalagi bagi pasangan suami istri. Bagaimana mempertahankan sebuah hubungan jarak jauh agar tetap intim?
Menjalani hubungan jarak jauh atau yang lebih akrab dikenal sebagai long distance relationship (LDR) memang cukup menyakitkan bagi sebagian pasangan, khususnya pasangan suami istri. Keinginan untuk terus bersama membagi rasa dalam susah dan senang tentu saja harus tertepiskan begitu saja ketika jarak dan waktu pada akhirnya menjadi sebuah penghalang. Tak jarang hubungan jarak jauh ini berakhir dengan perpisahan, tetapi tak sedikit juga hubungan yang jauh secara fisik ini dapat bertahan sekian lama.
Menurut Tara de Thouars, BA, M.Psi, Psikolog, sebelum menjalankan hubungan jarak jauh pasangan suami istri sebaiknya sudah mendiskusikan terlebih dahulu mengenai kesiapan yang dihadapi. Kesiapan merupakan hal yang sangat penting dan utama sebelum memutuskan untuk menjalankan hubungan jarak jauh. Ditambahkan Caroline Lisa S.W.S.Pd Kons, konselor, sebelum melakukan hubungan jarak jauh, pasangan harus mengkaji terlebih dahulu beberapa hal seperti apa sesungguhnya tujuan hubungan jarak jauh tersebut?
Mengapa harus terjadi, berapa lama akan berlangsung dan apa konsekuensinya. Tujuan beberapa pertanyaan yang menjadi topik utama dalam diskusi di antara pasangan, bertujuan agar kedua belah pihak dapat menerima dengan kesadaran penuh atas setiap konsekuensi dari hubungan jarak jauh yang terjadi.
Timbul Masalah. Hubungan jarak jauh ini sesungguhnya lebih mengarah pada beberapa masalah yang bisa muncul yaitu karena berada dalam hubungan yang terpisah secara fisik, jarak dan waktu maka seseorang tidak tahu apa yang tengah dilakukan pasangannya dan lingkungan seperti apa yang menemani pasangannya. Berawal dari hal tersebut tidak menutup kemungkinan mulai timbul perasaan curiga atau pikiran negatif. Jika sudah begini, ujung-ujungnya akan timbul masalah kepercayaan. Contohnya jika pasangan dihubungi via telepon tetapi tidak diangkat, maka akan mulai timbul berbagai pertanyaan dan rasa sensitif yang mengarah pada pikiran negatif.
Masalah komunikasi yang terhambat bisa menjadi salah satu pemicu mulai merenggangnya sebuah hubungan. Komunikasi tak hanya bermanfaat bagi mereka yang menjalin hubungan dekat secara fisik saja, tetapi menjadi faktor yang paling penting dalam mempertahankan hubungan jarak jauh. Sebelum menjalankan hubungan jarak jauh, pasangan dapat saling mengomunikasikan secara langsung apapun juga baik suatu masalah atau pengambilan keputusan.
Untuk meningkatkan atau memperkuat komunikasi diperlukan intensitas yang lebih sering dan berkualitas. Namun, bukan berarti harus setiap menit telepon atau SMS, tapi benar-benar meluangkan waktu dan bercerita mengenai peristiwa atau kejadian yang dialami sehari-hari. Selalu memberi kabar mengenai anak-anak apapun masalah yang terjadi semuanya harus diceritakan. Jangan berpikir dengan menceritakan semua permasalahan akan mengganggu, jika berpikir demikian hal yang terjadi hubungan akan mulai jauh. Tujuannya, meskipun tidak dekat secara fisik tetapi ikatan emosional dan hati tetap terjalin dengan erat.
Jika komunikasi tidak terjalin dengan baik, tidak menutup kemungkinan kepercayaan mulai berkurang satu sama lain! sehingga kondisi seperti ini dapat memicu konflik kecil menjadi sangat besar bahkan pertengkaran yang bertubi-tubi. Bila dalam hubungan jarak jauh sudan mulai terjadi konflik yang dapat memicu emosi satu sama lain, sebaiknya sama-sama saling meredam emosi. Karena dengan bertatap muka saja terkadang pasangan yang bertengkar belum tentu bisa langsung meredam emosinya apalagi berjauhan dan hanya mengandalkan teknologi. Cara yang dapat dilakukan adalah mulai dari menutup telepon, relaksasi untuk mengendalikan emosi, mengalihkan pikiran sesaat ke kegiatan lainnya lalu kembali berpikir ulang mengenai masalah yang terjadi sehingga satu sama lain dapat berpikir objektif. Setelah suasana mendingin, Anda dapat mengajak pasangan kembali berdiskusi dan mencari jalan keluar tetapi tetap dalam kondisi tenang serta menekan ego masing-masing.
Setelah terbiasa menjalani hubungan jarak jauh, bukan berarti Anda lupa untuk pulang dan terus menikmati kesendirian. Usahakan ketika mempunyai waktu luang, Anda dan pasangan segeralah bertemu. Pertemuan tersebut bermanfaat untuk membahas segala sesuatu yang tertunda dan mendapatkan kualitas waktu yang terpisah oleh jarak. Dengan kebiasaan dan pengorbanan seperti ini, hubungan sejauh apapun jarak yang memisahkan pastinya akan tetap terasa hangat dan bergairah.
Pada dasarnya, hubungan jarak jauh bukan berarti mempercepat perpisahan tetapi tergantung bagaimana setiap pasangan berusaha menjaga, mempertahankan dan berkorban. Di sini, tentu saja dua sisi harus berkorban. Yang pergi merasakan kesepian dan kesendirian sedangkan yang ditinggalkan merasakan kesedihan dan kehilangan. Tetapi, semua itu dapat diatasi asalkan satu sama lain memiliki kedewasaan penuh untuk memandang segala bentuk kondisi apapun dan memiliki satu tujuan yang sama yaitu kebahagiaan keluarga. Widi
Sumber : Info Kecantikan
BLOG KANG RIO, Berita Harian Online Terbaru
Published :
2013-07-03T19:34:00-07:00
Title : Menjaga Kehangatan Dan Gairah Hubungan Jarak Jauh
Rating :
4.9 On
489544 reviews