Keinginan mendapatkan tubuh langsing dengan berat proporsional masih menjadi idaman para wanita. Segala daya upaya mulai dari treatment pelangsingan tradisional hingga klinik modern menjadi pilihan demi mencapai tujuan tersebut. Salah satunya diet detoksifikasi yang hanya mengonsumsi satu jenis makanan dalam waktu tertentu. Meskipun banyak yang merasa berhasil menurunkan berat badan dengan cara ini, namun tetap harus diperhatikan agar diet detoks tidak membawa pengaruh buruk bagi kesehatan di masa sekarang. Bagaimana caranya?
Menjadi seorang wanita dengan penampilan menarik dibalut tubuh langsing memesona merupakan satu dari serangkaian impian para wanita di seluruh penjuru dunia. Menengok timbunan lemak yang mulai menonjol di perut atau menatap pipi yang mulai bertambah chubby terkadang menimbulkan rasa kurang percaya diri. Ketakutan tidak menjadi cantik dan menarik lagi akan terus menghiasi pikiran wanita sehingga tak urung seluruh cara dilakukan demi mendapatkan tubuh ideal. Banyak cara yang dapat dilakukan mulai dari treatment modern pelangsingan hingga mencoba cara sederhana yaitu menjalankan diet super ketat, salah satunya diet detoks.
Diet Detoks. Menurut dr. Pauline Endang Praptini D.,MS. SpGK, dokter spesialis gizi klinik, diet detoks berasal dari sebuah kata detoksifikasi yang dikenal sebagai sebuah rangkaian proses untuk mengeluarkan racun-racun yang mengendap di dalam tubuh. Biasanya orang yang memilih diet, detoks melakukan diet ini melalui jenis makanan yang dipilih untuk dikonsumsi secara terus menerus dalam waktu tertentu dan memiliki tujuan untuk membantu metabolisme tubuh dalam hal mengeluarkan racun yang tidak berguna. Jika terus menerus tertimbun akan menimbulkan masalah walaupun tidak secara langsung dan menjadi sumber penyakit.
Namun seiring berkembangnya keinginan banyak orang untuk mendapatkan bentuk badan ideal dalam waktu yang relatif singkat, kebanyakan detoks digunakan untuk menurunkan berat badan secara cepat tetapi dengan pemahaman yang terkadang keliru. Banyak yang menerapkan diet ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dan kurang memikirkan dampak negatif bagi kesehatan di masa yang akan datang.
Ditambahkan dr. Dermawan C. Nadeak, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, jika seseorang yang melakukan diet detoks hanya dengan minum air, serta makan sayur-sayuran dan buah-buahan saja dalam waktu tertentu lambat laun akan kehilangan zat yang dibutuhkan tubuh. Memang pada kenyataannya berat badan akan berkurang karena bila asupan kalori dari berbagai zat makanan berkurang drastis maka berat badan akan ikut berkurang. Namun, jangan hanyut dalam kesenangan terlebih dulu, sebab jika sangat ngotot melakukan diet detoks ini tak menutup kemungkinan akan menimbulkan masalah baru yaitu kerusakan di hati, ginjal, hilangnya massa otot dan kesehatan atau daya tahan tubuh yang menurun.
Satu hal lagi yang perlu diingat, jika kita memiliki aktivitas luar biasa padat atau menguras otak dan bersikeras melakukan diet detoks tentu saja akan menjadi sangat menyiksa. Pasalnya, konsentrasi dan kekuatan pikiran berasal dari glukosa yang dihasilkan oleh karbohidrat. Pada dasarnya zat yang dipakai oleh otak untuk bekerja secara total adalah gula. Gula dari buah adalah fruktosa sedangkan gula dari karbohidrat adalah glukosa. Intinya kita tetap membutuhkan zat makanan lain yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas meskipun tengah berusaha memborbardir lemak di tubuh.
Tidak Membahayakan. Jika Anda ingin melakukan diet detoks, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar diet detoks tidak berakibat fatal bagi kesehatan tubuh di masa yang akan datang, di antaranya:
1. Jika Anda ingin melakukan diet detoks, pastikan kesehatan Anda dalam keadaan sehat atau stabil. Diet detoks tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang hamil atau menyusui, menderita gagal ginjal, anemia, penyakit hati dan diabetes.
2. Tidak melakukan diet detoks dalam jangka waktu yang sangat lama karena akan merusak kesehatan dan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya. Bila dalam perjalanan waktu melakukan diet detoks Anda merasa sangat lelah dan merasa pusing sebaiknya segera hentikan.
3. Sesuaikan diet dengan kapasitas kegiatan atau aktivitas rutin Anda sehari-hari. Jangan karena melakukan diet detoks, sehingga Anda sama sekali tidak bisa beraktivitas bahkan memaksa untuk melakukan kegiatan rutin tetapi akhirnya lemas atau menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
4. Sebaiknya lakukan diet detoks yang mengikuti gizi seimbang sehingga kebutuhan karbohidrat dan protein tetap terpenuhi sebagai sumber tenaga. Jika ingin menghindari sumber protein seperti daging atau ayam, Anda bisa menggantinya dengan pilihlah ikan laut.
5. Setelah melakukan diet ini selama kurang lebih 3-6 hari, berat badan akan turun 1 - 1,5 kg pada minggu pertama. Jika Anda sudah berhasil mencapai penurunan berat badan, di minggu berikutnya sebaiknya tetap jaga pola makan agar tidak mengalami kenaikan berat badan yang lebih berat dari sebelumnya.
6. Meskipun banyak orang yang berpendapat diet detoks efektif dalam hal penurunan berat badan, namun pada prinsipnya program penurunan berat badan yang aman bagi kesehatan tubuh adalah diet gizi seimbang disertai olahraga. Olahraga yang efektif untuk membakar lemak jenisnya adalah kardio di antaranya jalan kaki, treadmill atau naik sepeda. Lakukan olahraga selama 30-60 menit seminggu empat kali. Widi, Anita
Sumber : Info Kecantikan
BLOG KANG RIO, Berita Harian Online Terbaru
Published :
2013-06-13T02:36:00-07:00
Title : Agar Diet Detoks Tak Berbahaya
Rating :
4.9 On
489544 reviews