Mengurangi Kalori. Ketika menimbang dan berat badan terlanjur naik, sebaiknya Anda mengurangi makanan 500 kalori. Menurut dr. Suharto, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga, prinsip penurunan berat badan adalah mengurangi jumlah kalori dan lemak yang berlebihan. Kalori ada dua macam yaitu yang indeks glikemiknya tinggi dan indeks glikemiknya rendah.
Makanan-makanan yang indeks glikemiknya tinggi seperti roti dan nasi putih, maka ketika dimakan glukosanya akan langsung naik ke dalam darah dan memberikan energi instan. Sementara makanan yang indeks glikemiknya rendah seperti roti gandum, beras merah dan beras hitam, yang ketika dikonsumsi glukosa akan naik secara berangsur-angsur. Jadi, jika ingin menurunkan berat badan dan mengatur gula darah sebaiknya makan makanan yang indeks glikemiknya rendah.
Sebaiknya juga makan makanan yang kalorinya rendah karena jika berlebihan kalori akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh. Menurut dr. Titi, untuk mengurangi kalori yang pertama kali harus dilakukan adalah tidak makan gorengan dan makanan manis, sebaliknya memperbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan, dengan pola seimbang tetap ada karbohidrat, protein, dan lemak. Sebaiknya jika ingin menurunkan berat badan, tidak boleh makan karbohidrat sama sekali. Tetapi karbohidrat seperti nasi putih bisa diganti dengan beras merah, kentang rebus, oatmeal atau roti gandum.
Cara aman agar tidak mengalami masalah kelebihan kalori, yang berujung pada kenaikan berat badan, sebaiknya Anda memilih makanan yang berkalori rendah. Dengan demikian, Anda tak perlu terlalu khawatir jika makan sedikit lebih banyak. Trik agar bisa makan banyak ala dr. Titi antara lain makan sayur terlebih dulu sebelum makan, kemudian makan nasi, kentang atau whole wheat (gandum) dengan sayur. Bila makan salad sayur-sayuran dan buah-buahan, bisa diganti dengan salad dressing yang rendah kalori seperti Italian dressing. Italian dressing yang biasanya memakai minyak sayur, vinegar ataupun lemon. Tidak dianjurkan makan salad dengan dressing mayonaise karena mayonnaise kalorinya cukup tinggi yaitu mayonnaise per 2 sdm sekitar 100-200 kkal. Sebaiknya tidak terlalu banyak ngemil.
Sebaiknya menjalani pola makan seimbang yang terdiri atas sumber karbohidrat (nasi, roti, kentang dan lain-lain), 50 persen protein (lauk hewani dan nabati), 20 persen lemak (gorengan, gajih, margarin), serta 30 persen sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral. Anda juga sebaiknya mengganti makanan yang berkalori tinggi, dengan makanan yang direbus seperti soto, ayam / ikan panggang, semur, sayur sop, lalapan, urap dan buah segar. Meski buah baik untuk tubuh, namun Anda juga sebaiknya tidak makan buah terlalu banyak, cukup empat porsi sehari dan satu porsi sekitar 100 gr. Dengan pola makan yang demikian, maka Anda bisa mencicipi makanan berkalori tinggi tetapi jumlahnya sedikit.
Selain itu, Anda tidak dianjurkan makan terlampau banyak dalam satu waktu. Sebaiknya jalani pola makan sering tetapi dengan porsi kecil karena porsi kecil seperti ini akan meningkatkan metabolisme. Sebaiknya makan teratur dengan tiga kali makanan utama dan di antaranya tiga kali makan selingan. Tidak dianjurkan untuk telat makan atau melompati waktu makan karena akan berakibat waktu makan lainnya porsi Anda akan lebih banyak.
Untuk itu, sebaiknya makan setiap tiga jam seperti makan crackers yang tidak manis, atau satu porsi buah-buahan atau sayuran rebus, satu genggam kacang kulit. Tidak dianjurkan perut kosong terlalu lama karena akan mengganggu metabolisme tubuh. Menu ngemil atau makan selingan sebaiknya buah-buahan dan sayur-sayuran dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak dibuat jus. Pasalnya, jika buah-buahan dan sayur-sayuran dibuat jus, buah dan sayur akan kehilangan serat, namun kalorinya lebih besar, mudah diserap dan disimpan dalam bentuk lemak.
Jam makan pun harus teratur, dan tidak melewatkan waktu sarapan. Pasalnya sarapan akan meningkatkan metabolisme dan tanpa sarapan maka makan siang menjadi tidak terkontrol karena terlalu lapar. Makan siang sebaiknya dengan porsi yang cukup dan makan malam dengan jumlah karbohidrat dikurangi. Sebaiknya imbangi dengan minum susu non-fat karena kalsium susu dapat membantu membakar lemak, serta protein dari susu juga membantu program diet. Dalam sehari, minum 1-2 gelas susu nonfat dengan kalori 80 kkal per gelas. Dianjurkan juga banyak minum air putih minimal delapan gelas (2 liter), dan tidak dianjurkan minum air es. Kekurangan minum akan menyebabkan pusing dan menjadi penyebab gagal menurunkan berat badan.
Dengan pola makan yang demikian, maka berat badan secara perlahan-lahan akan turun kembali, dengan penurunan yang sehat 1/2 -1 kg per minggu. Tidak dianjurkan menurunkan berat badan secara drastis karena akan menyebabkan yoyo syndrome. Ketika seseorang menjalani diet super ketat, berat badan memang turun. Tetapi hal itu akan membuat seseorang kembali ke kebiasaan semula sehingga berat badan akan naik lagi dan akan menyulitkan progam penurunan berat badan selanjutnya. Berat badan akan naik turun, tetapi lama kelamaan tidak bisa turun lagi atau malah naik terus.
Fat Blocker. Banyak wanita yang memilih minum obat fat blocker agar tidak gemuk meski makan banyak ketika akan pesta ataupun saat Hari Raya. Menurut Prof. Rachmat, minum fat blocker sebenarnya tidak banyak membantu, tetapi boleh-boleh saja meminumnya. Namun menurutnya lebih baik menjaga pola makan berdasarkan anjuran dokter dibandingkan dengan. minum obat fat blocker Jika ingin minum obat fat blocker menurut dr. Titi, harus disesuaikan dengan keperluan dan tidak bisa dikonsumsi secara terus-menerus. Biasanya obat fat blocker ini diberikan dokter untuk orang-orang yang menjalankan program penurunan berat badan dan diminum di bawah pengawasan dokter.
Obat fat blocker bila diminum tanpa pengawasan dokter bisa menimbulkan efek samping yang membuat tubuh tidak nyaman. Efek samping yang bisa terjadi memengaruhi lambung sehingga perut merasa perih dan tidak nyaman. Bahkan pada beberapa orang penggunaan fat blocker bisa menyebabkan terus-menerus keluar minyak tanpa terkontrol. Minyak yang keluar bukan hanya saat buang air besar, tetapi juga setiap saat sehingga seseorang perlu memakai pembalut. Karena itu, jika harus minum obat fat blocker Anda tetap harus menjaga pola makan dengan tidak mengonsumsi banyak makanan yang terlalu berminyak dan berlemak. Kartika, Anita, Nailul Iffah
Sumber: Info Kecantikan