Penderita gagal ginjal dan jantung tidak dianjurkan jalani terapi air putih.
Air putih murni memiliki manfaat besar dalam membantu kerja ginjal dalam membersihkan dan menyaring racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Jika seseorang kekurangan cairan, maka akan terjadi pengendapan krisial di dalam ginjal sehingga terbentuk batu ginjal. Sebaiknya Anda minum air putih murni 9-13 gelas per hari agar tidak mengalami penyakit batu ginjal. Benarkah?
Organ ginjal memiliki peran yang sangat vital bagi tubuh manusia, yaitu untuk membersihkan tubuh dari racun-racun. Namun, kerja ginjal akan berjalan baik jika seseorang minum air putih dalam jumlah yang cukup. Jika kurang minum air putih, maka risiko yang terjadi adalah timbul batu ginjal.
Menurut dr. Kristoforus, MS, CEO, konsultan alternatif P3DS Penyakit Dalam RSCM / FKUI, jika dilihat dari cara kerjanya pada saat tubuh kekurangan air putih maka akan berkurang pula jumlah cairan yang masuk ke dalam ginjal. Pasalnya, cairan yang masuk ke dalam tubuh akan lebih banyak dialirkan ke organ vital yang tidak boleh berhenti bekerja seperti jantung, paru-paru dan otak. Karena jumlah cairan kurang, maka ginjal yang seharusnya bekerja menyaring semua racun (toksin) yang masuk ke dalam tubuh tidak bekerja secara maksimal.
Jika kondisi kekurangan cairan terjadi terus-menerus, maka dikhawatirkan akan memicu terjadinya pengendapan kristal di organ ginjal. Secara alamiah, kristal akan lebih mudah mengendap di dalam ginjal dalam kondisi kurang cairan. Jika kondisi kekurangan cairan terus berlangsung, maka endapan kristal lama-kelamaan akan berubah menjadi batu ginjal.
Terapi Air Putih. Sebelum mengalami masalah batu ginjal, sebaiknya Anda melakukan pencegahan dengan rutin melakukan terapi air putih. Air putih yang dijadikan media terapi ini berfungsi untuk mencegah timbulnya masalah batu ginjal, jika air putih tersebut diminum sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan air putih untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin. Pria dianjurkan minum 3 liter air putih setiap hari, yang setara dengan 13 gelas air putih. Sementara wanita dianjurkan minum air putih 2,2 liter per hari atau setara dengan 9 gelas air.
Terapi air putih dilakukan berdasarkan kebutuhan. Hal itu dilakukan karena tubuh mengeluarkan air seni sebanyak satu liter per hari. Selain itu, keringat dan saluran napas yang terbuang juga mencapai satu liter setiap hari. Dengan terapi air putih, yaitu minum air putih 9-13 gelas per hari atau tidak boleh kurang dari 3 liter per hari, maka Anda tidak akan kekurangan cairan. Namun, jumlah air yang diminum harus lebih banyak lagi jika aktivitas yang Anda lakukan banyak mengeluarkan keringat.
Selama menjalani terapi air putih ini, Anda sebaiknya selektif meminum air putih yang ada agar memperoleh efek maksimal sehingga benar-benar dapat mencegah batu ginjal. Pilih air putih yang benar-benar bersih dan tidak berkaporit. Bahkan jika air yang akan diminum berasal dari PDAM, sebaiknya Anda memasaknya dengan benar hingga mendidih untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang terdapat di dalam air tersebut.
Selain itu, agar hasil dari terapi air putih ini lebih baik maka sebaiknya Anda minum air putih yang telah didiamkan semalaman. Dengan didiamkan semalaman maka ampas dari air putih tersebut akan turun ke dasar permukaan sehingga akan menghasilkan air putih yang benar-benar murni kebersihannya. Nah, agar sisa-sisa ampas tadi tidak terminum, sebaiknya Anda cukup minum tiga perempat bagian air dan menyisakan seperempat air lainnya.
Agar lebih memaksimalkan hasilnya, maka terapi air putih ini tidak cukup sekali minum, tetapi Anda harus pintar mengatur waktu minum. Setelah bangun tidur, sebaiknya minum dua gelas air putih hangat yang bermanfaat untuk detoksifikasi atau proses membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh. Setelah minum air putih di pagi hari, sebaiknya Anda tidak makan atau minum dulu sebelum Anda buang air besar dan buang air kecil agar hasilnya maksimal.
Dua jam sebelum makan siang atau makan malam, Anda bisa minum air putih lagi sebanyak dua gelas, atau di antara waktu sarapan dengan makan siang, atau di antara waktu makan siang dengan makan malam. Begitu juga setelah makan siang atau makan malam. Dengan begitu, dalam sehari Anda bisa minum 9-13 gelas air putih. Namun agar minum air putih yang dilakukan tidak mengganggu kualitas tidur, maka sebaiknya dua jam sebelum tidur Anda tidak minum air putih. Pasalnya, jika Anda minum air putih dalam jumlah banyak maka ketika tidur Anda akan terbangun untuk buang air kecil di malam hari.
Penderita Gagal Ginjal. Walaupun bisa membantu mencegah batu ginjal, namun air putih ini tidak bisa dilakukan oleh penderita gagal ginjal ataupun penderita gagal jantung. Pasalnya orang-orang seperti ini tidak dianjurkan untuk minum air putih yang terlalu banyak Karena jumlah urin atau buang air kecilnya sedikit. Jika mereka minum air putih dalam jumlah banyak, maka bisa menyebabkan jantung atau ginjal penderita gagal ginjal atau penderita gagal jantung dikhawatirkan akan membengkak.
Mengatasi masalah tersebut, menurut dr. Ginova Nainggolan, MD, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam dan dokter ahli ginjal, jumlah air putih yang diminum oleh seseorang harus sama dengan jumlah urin yang keluar. Jika urin yang keluar banyak, maka orang tersebut diperkirakan tidak akan bermasalah dengan minum air putih yang banyak. Sebaliknya, jika jumlah urinnya sedikit, maka Anda pun dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang sedikit atau tidak berlebihan. Diah.
Sumber: Info Kecantikan