Banyak iklan shampo menawarkan kelebihan. Ada yang diperuntukkan bagi rambut bergelombang, keriting, mengombak, keriting mengembang, berminyak, rambut lembut berkilau dan masih banyak lagi.
Diantara ratusan merek dan jenis shampo, beberapa lebih tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Perlu tahu apa yang membuat mereka benar-benar berbeda dan mana yang tepat bagi Anda.
Berikut pemaparan dua penata rambut profesional tentang istilah-istilah yang kerap tertera di botol shampo dan apa artinya bagi rambut Anda.
Kenali Bahan Dasar Shampoo
Semua shampoo mengandung dua hal: pembersih dan kondisioner, demikian dituturkan Cary O'Brien , pemilik Cary O'Brien Design and Color Spa di St Charles, Missouri, Amerika Serikat. Menurutnya, semua sampo yang tanpa kondisioner sekalipun memiliki semacam kondisioner khusus di dalamnya. Seberapa banyak kandungan kondisioner, tergantung shampo dibuat untuk jenis rambut yang bagaimana.
"Jika rambut Anda ringan, halus, atau rapuh, Anda perlu membersihkan dengan baik. Minyak sesedikit apapun akan membuat rambut menjadi berat dan rontok. Dan, jangan terlalu banyak kondisioner, karena membuatnya mengempis," ungkap O’Brien.
Rambut yang sangat tebal dan kaku, perlu pembersih yang lebih kuat untuk tetap bersih. Rambut tebal cenderung lebih berminyak dan dapat menyimpan kotoran. "Untuk jenis rambut ini, Anda mungkin perlu mengganti conditioning agent, karena rambut mungkin tak memerlukannya (kondisioner)," kata O'Brien.
Shampo untuk Rambut Berminyak atau Kering
Rambut memiliki karakter berminyak karena kelenjar minyak di kulit kepala cenderung terlalu aktif, demikian diungkapkan Vaughn Acord , pemilik salon Mizu, di New York dan Boston. "Anda perlu shampo yang mampu menghilangkan minyak namun menghidrasi rambut dan kulit kepala," tambahnya.
Sebaliknya, rambut kering biasanya terjadi kerusakan pada rambut itu sendiri. "Di bagian tengah batang rambut kita dapat menemukan protein yang memberikan rambut kekuatan," kata dermatolog spesialisasi rambut dan gangguan rambut, Michelle Hanjani Galant, MD , dari Columbia University Medical Center.
Di sekitar batang rambut ada yang disebut kutikula. Dimana bagian ini terdiri dari sel yang pipih seperti sirap atau atap. “Jika ujung-ujungnya tidak berbaris sempurna, maka rambut akan kusam, rapuh, dan tidak bersinarkata,” tambah Hanjani Galant lagi.
Penggunaan shampo berdeterjen kuat, kimia olahan untuk rambut (seperti obat keriting, obat smoothing , atau cat rambut), ditambah proses panas menyempurnakan dapat menyebabkan rambut kusam. Begitu pula dengan angin dan gesekan lainnya, juga dapat merusak kutikula. Semakin banyak kerusakan terjadi, semakin kering dan kusam penampilan rambut Anda.
"Ketika kerusakan ini terjadi, ada beberapa protein keratin pembentuk rambut yang hilang. Ini dapat coba digantikan dengan shampoo mengandung keratin, maupun perawatan keratin lainnya," ungkap Acord.
Beberapa proses pengeritingan atau pewarnaan rambut juga dapat diupayakan untuk memperbaiki hal ini. “Proses itu dimulai dengan membuka kutikula dan membuat bahan kimia masuk ke bagian tengah rambut, serta proses lain menutup kutikula," ujar Hanjani Galant. Sayangnya, setiap kali Anda melakukannya, sirap kutikula tidak berbaris seperti seharusnya dan kerusakan terus berlanjut.
Shampo Smoothing and Strengtening
Beberapa shampo ada yang mengklaim mereka mampu menguatkan dan menghaluskan rambut, umumnya mengandung bahan coating (pelapis) di dalamnya.
Shampo ini biasanya mengandung silikon ... [atau] minyak. Mereka akan membantu melapisi rambut, dan memungkinkan alat panas untuk meluruskan memperhalus rambut.
Shampo ‘Volumizing’
Bagaimana dengan shampo yang mengklaim dapat membuat rambut lebih bervolume? Kebanyakan jenis shampo ini diformulasikan untuk membuka kutikula rambut, membuatnya lebih tebal. Tapi ini dapat merusak rambut, maupun menghapus warna serta membalikkan hasil pengeritingan dan hasil relaxer .
O’Brien menekankan, jika tak ada shampoo yang dapat membuat rambut lebih ringan dan halus. “Jika Anda ingin rambut mengembang, gunakan shampo yang benar-benar bagus, berkondisioner ringan dan terbilas dengan sangat baik,” tandasnya.
Sayangnya, kebanyakan orang tak memilih shampo jenis ini. “Konsumen selalu ingin sesuatu yang ‘melicinkan’. Orang selalu terkesan dengan rambut yang terasa lembut seusai memberinya kondisioner dan bahkan masih terasa licin setelah dibilas,” ungkap O’Brien. Sayangnya, rasa licin ini bukan berarti baik bagi rambut Anda. “Ini artinya, masih ada kondisioner yang tertinggal di rambut dan sebaiknya tidak demikian,” ujar O’Brien.
Shampo Clarifying
Beberapa shampo mengklaim mampu memberikan rasa lebih bersih di kulit kepala. Sayangnya, kebanyakan shampo ini juga membuat rambut menjadi kasar.
"Sangat sedikit orang benar-benar membutuhkan shampo clarifying ," ungkap O’Brien. Shampo ini umumnya digunakan ketika seseorang memiliki beberapa jenis kondisi rambut atau sebagai persiapan sebelum melakukan perawatan kimia. Kondisi ini benar-benar butuh membersihkan rambut dengan sangat bersih. Shampo clarifying akan membuka kutikula rambut, sehingga obat pengeriting atau pewarna wambut dapat bekerja lebih baik. Namun sayangnya, beberapa jenis shampo clarifying dapat membuat rambut sangat kasar.
Anda harus menghindari shampo clarifying setelah rambut selesai diwarna. "Bahkan shampoo clarifying paling ringan sekalipun, akan membuat warna pudar sangat cepat," tegas O'Brien.
Sampo Rambut Dicat
Ini adalah shampo yang dibuat khusus untuk membantu membuat warna rambut awet. Ahli tata rambut merekomendasikan untuk memeriksa "pH" shampo sebelum digunakan. Acord menyarankan pH sekitar 4,5 hingga 5,5 untuk mencegah warna rambut memudar. Jika pH tidak ditampilkan pada botol kemasan shampo, coba cari nama produk dan informasi tingkat pH di internet.
Shampo yang bagus untuk rambut diwarnai juga menggunakan bahan termasuk minyak, ganggang laut, atau rumput laut untuk membantu warna tetap tinggal di rambut.
Shampo Kering
Ingin menyegarkan rambut tanpa harus mandi dan blow-dry ? Cobalah sampo kering atau dry shampoo .
Shampo jenis ini memang merupakan shampo penyelamat dan untuk berkeramas setiap hari. Cobalah aplikasikan shampo di antara garis rambut, antara rambut hingga seluruh rambut. Kemudian keluarkan pengering rambut dan sikat hingga lembut. Keramas dengan shampo kering mungkin hanya butuh 5 menit saja.
Mitos Shampo Penyebab Penumpukan Kimia?
Apapun shampo yang Anda gunakan, tidak perlu beralih secara berkala untuk mencegah "penumpukan" kimiawi. Baik Acord dan O’Brien menegaskan jika hal tersebut hanya mitos belaka.
Produk shampo saat ini sudah sangat baik, Anda tidak akan mendapatkan penumpukan kimia kecuali penggila hairspray (menata rambut dengan hairspray berlebihan). Dan cara ini sudah ditinggalkan sekitar 15 hingga 20 tahun terakhir oleh para penata rambut, ungkap O'Brien.
Dan ingat, cara terbaik untuk memilih shampoo yang tepat adalah menanyakan pada stylist rambut. Sebagaimana pelari harus memilih sepatu yang tepat, shampo juga perlu dipilih sesuai dengan jenis rambut dan kebutuhan Anda. Jangan pilih shampo karena rekomendasi teman atau wanginya. Sebaiknya pilih shampo yang benar-benar Anda butuhkan.
Artikel Terkait: